Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Mantan Manajer Raffi Ahmad: Saya Syok  

Written By Unknown on 29 Januari 2013 | 00.35


TEMPO.CO, Jakarta - Ketenaran Raffi Ahmad saat ini tidak lepas dari Dedy Nur, mantan manajer yang sudah menganggap Raffi seperti adiknya sendiri.


Pria yang mengenal Raffi sejak usia 15 tahun ini sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Raffi. "Aku kaget, aku serba syok. Apa benar Raffi Ahmad?," ujar Dedy saat ditemui di Epicentrum, Jakarta, Senin, 28 Januari 2013.


Pengakuan Dedy, yang menangani Raffi selama kurang-lebih delapan tahun, Raffi adalah anak dengan agama yang kuat. Menurut dia, orang tua Raffi juga sangat peduli dengan segala kegiatan mantan kekasih Yuni Shara itu. Dedy mengatakan, mungkin Raffi terpengaruh lingkungan.


"Saya kan sudah punya urusan sendiri, begitu juga Raffi, saya tidak bisa menyimpulkan, tapi kemungkinan lingkungan," ujar Dedy, yang juga mantan manajer Laudya Cynthia Bella ini.


Bagi Dedy, Raffi adalah tulang punggung yang bertanggung jawab. Ia berharap Raffi tegar dan jangan sampai jatuh karena kasus narkoba yang menyeretnya.


NANDA HADIYANTI


00.35 | 0 komentar | Read More

Hakim Garis Tewas Setelah Dihajar Pemain Belasan Tahun


DEN HAAG, KOMPAS.com - Seorang hakim garis asal Belanda, Richard Nieuwenhuizen (41), meninggal dunia di rumah sakit di Nieuwegein, pada Senin (3/12/2012) pukul 17:30 waktu setempat. Demikian diumumkan oleh klub Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kematian hakim garis Buitenboys, Richard Nieuwenhuizen. Ditunggui keluarganya, ia meninggal dunia pada pukul 17.30 di rumah sakit Nieuwegein. Buitenboys berharap semoga keluarganya diberikan kekuatan," demikian pernyataan Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

Peristiwa berawal dari pertandingan level amatir antara Buitenboys dan Nieuw Sloten, Minggu (2/12/2012). Nieuwenhuizen, ayah seorang pemain Buitenboys, menjadi hakim garis pada pertandingan itu.

Setelah pertandingan, Nieuwenhuizen dipukuli dan ditendangi 4-5 pemain Nieuw Sloten. Menurut situs KNVB, Setelah itu, ia masih bisa bangun dan berjalan ke markas klub, tetapi kemudian di bawa ke rumah sakit dan meninggal pada hari berikutnya. Buitenboys tidak menjelaskan penyebab kematian Nieuwenhuizen.

Tiga pemain berusia antara 15-16 tahun ditangkap pada Senin (3/12/2012) pagi karena diduga terlibat dalam pemukulan Nieuwenhuizen.


"Anda tak bisa percaya ini terjadi. Anak-anak berusia 15 dan 16 tahun itu bermain sepak bola. Anda datang untuk menyaksikan dan melihat sesuatu seperti ini," ujar Ketua Buitenboys, Marcel Oost.

Sementara itu, melalui situs resminya, Nieuw Sloten mengucapkan ikut berbelasungkawa dan akan membantu penyelidikan polisi.

"Kami menyampaikan simpati, pertama-tama kepada keluarga almarhum. Kami tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Kami juga ingin menyampaikan simpati kepada Buitenboys dan anggota-anggotanya," ujar Nieuw Sloten.

"Kami tentu akan sungguh-sungguh membantu penyelidikan polisi. Kami yakin, mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut harus dihukum."

"Orang-orang yang sepengetahuan kami bertanggung jawab atas pemukulan itu dikeluarkan dan tak akan pernah menjadi anggota asosiasi kami," demikian pernyataan Nieuw Sloten, Senin (3/12/2012).


Sesaat sebelum kematian Nieuwenhuizen seorang jurubicara polisi, Leonie Bosselaar, mengatakan bahwa pemain yang diduga melakukan pemukulan masih dimintai keterangan. Ia juga mengatakan polisi tak menutup kemungkinan menangkap tersangka baru.


00.25 | 0 komentar | Read More

Google Tingkatkan Kemampuan Fitur Tulisan Tangan

Written By Unknown on 22 Januari 2013 | 00.55



San Francisco - Google melakukan sejumlah peningkatan fungsi handwriting recognition atau pengenalan tulisan tangan di tablet dan smartphone. Ini akan semakin memudahkan pengguna melakukan pencarian Google.

Fungsi handwriting recognition ini dirilis Google agar pengguna tidak perlu repot mengetik saat melakukan pencarian. Mereka hanya tinggal menuliskan huruf menggunakan jari untuk mengarah ke sebuah situs. Misalnya menuliskan huruf 'G' untuk mengakses Google.

Kendalanya, fungsi ini terkadang salah mengenali karakter yang penulisannya mirip. Misalnya, antara L besar 'L', angka 1 atau I besar 'I'. Nah, kekeliruan seperti ini akan berkurang setelah kemampuan fungsi ini diperbaiki.

Seperti dikutip detikINET dari Cellular-news, Senin (21/1/2013), fungsi handwriting recognition kini bisa membedakan karakter ambigu, bahkan tulisan bertumpuk dan multi karakter dalam penulisan huruf China.

Untuk mengaktifkan fungsi ini, akses Google.com di smartphone atau tablet, kemudian masuk ke setting. Aktifkan 'handwrite' lalu save hasil pengaturan tersebut.

( rns / rou )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

00.55 | 0 komentar | Read More

Polisi Cek Kericuhan di Rutan Salemba




Selasa, 22/01/2013 00:24 WIB





E Mei Amelia R - detikNews




Jakarta - Sejumlah warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat terlibat kericuhan malam ini. Kepolisian Daerah Metro Jaya langsung mengecek ke lokasi untuk ikut mengamankan situasi.

"Memang betul ada kejadian tersebut dan kita sedang ngecek ke sana," ujar Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Kombes Pol Moh. Chairul Noor Alamsyah kepada detikcom, Senin (21/1/2013).

Namun, Chairul belum bisa menjelaskan lebih detil kejadian tersebut. Pihaknya masih melakukan penyisiran di lokasi tersebut.

"Ada korban, tetapi namanya siapa, bagaimana kejadiannya ini sedang didata," tutup Chairul.

Sebelumnya diberitakan terjadi perkelahian antartahanan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Satu orang tahanan mengalami luka sabetan.

"Iya ada perkelahian tadi sore. Tapi bukan kerusuhan," ujar Kepala Rutan Salemba, Taufiqurahman saat dihubungi detikcom.

Taufiq menjelaskan, keributan terjadi dikarenakan ada kesalahpahaman. Akibatnya, seorang narapidana menyerang narapidana lainnya. "Yang terlibat sekitar empat hingga lima orang," ucapnya.
(mei/fiq)









Sponsored Link




00.36 | 0 komentar | Read More

Ardina Rasti Meminta Dukungan Komnas Perempuan


TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta -- Kasus penganiayaan yang dilakukan Eza Gionio terhadap Ardina Rasti memasuki babak baru. Bersama ibundanya, Erna Santoso dan pengacaranya Aldi Firmanysah, Rasti mendatangi Komnas Perempuan di Menteng siang tadi, Senin, 21 Januari 2013, untuk meminta dukungan perihal kasus yang dialaminya.


Di sana Rasti sempat bertemu dengan ketua Komnas perempuan, Yuniyanti Chuzaifah. Lalu mereka bertiga mendatangi kantor Kongres Wanita Indonesia (Kowani), juga untuk meminta dukungan.


Menurut Erna, kedua lembaga tersebut merespon positif atas laporan yang dilakukan pihaknya. Komnas Perempuan dan Kowani berjanji akan memproses laporan tersebut.


Bintang film era 70-an ini mengaku kecewa dengan kinerja polisi yang tidak langsung menahan Eza meskipun segala bukti dan saksi sudah disodorkan. Eza hanya diminta untuk menjalani wajib lapor. "Ada bukti visum, jadi ini bukan penganiayaan ringan," kata Erna lewat telpon Senin 21 Januari 2013.


Menurutnya, permintaan maaf Eza tidak cukup untuk menyelesaikan masalah. »Dia harus dihukum sesuai undang-undang yang berlaku,” tegasnya. »Kalau kasus ini dibiarkan, dan Eza nggak ditahan, nanti perempuan Indonesia pada diem aja kalo ditabokin sama cowok,” katanya.


IRCHAM M. AGANOVI


00.35 | 0 komentar | Read More

Hakim Garis Tewas Setelah Dihajar Pemain Belasan Tahun


DEN HAAG, KOMPAS.com - Seorang hakim garis asal Belanda, Richard Nieuwenhuizen (41), meninggal dunia di rumah sakit di Nieuwegein, pada Senin (3/12/2012) pukul 17:30 waktu setempat. Demikian diumumkan oleh klub Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kematian hakim garis Buitenboys, Richard Nieuwenhuizen. Ditunggui keluarganya, ia meninggal dunia pada pukul 17.30 di rumah sakit Nieuwegein. Buitenboys berharap semoga keluarganya diberikan kekuatan," demikian pernyataan Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

Peristiwa berawal dari pertandingan level amatir antara Buitenboys dan Nieuw Sloten, Minggu (2/12/2012). Nieuwenhuizen, ayah seorang pemain Buitenboys, menjadi hakim garis pada pertandingan itu.

Setelah pertandingan, Nieuwenhuizen dipukuli dan ditendangi 4-5 pemain Nieuw Sloten. Menurut situs KNVB, Setelah itu, ia masih bisa bangun dan berjalan ke markas klub, tetapi kemudian di bawa ke rumah sakit dan meninggal pada hari berikutnya. Buitenboys tidak menjelaskan penyebab kematian Nieuwenhuizen.

Tiga pemain berusia antara 15-16 tahun ditangkap pada Senin (3/12/2012) pagi karena diduga terlibat dalam pemukulan Nieuwenhuizen.


"Anda tak bisa percaya ini terjadi. Anak-anak berusia 15 dan 16 tahun itu bermain sepak bola. Anda datang untuk menyaksikan dan melihat sesuatu seperti ini," ujar Ketua Buitenboys, Marcel Oost.

Sementara itu, melalui situs resminya, Nieuw Sloten mengucapkan ikut berbelasungkawa dan akan membantu penyelidikan polisi.

"Kami menyampaikan simpati, pertama-tama kepada keluarga almarhum. Kami tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Kami juga ingin menyampaikan simpati kepada Buitenboys dan anggota-anggotanya," ujar Nieuw Sloten.

"Kami tentu akan sungguh-sungguh membantu penyelidikan polisi. Kami yakin, mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut harus dihukum."

"Orang-orang yang sepengetahuan kami bertanggung jawab atas pemukulan itu dikeluarkan dan tak akan pernah menjadi anggota asosiasi kami," demikian pernyataan Nieuw Sloten, Senin (3/12/2012).


Sesaat sebelum kematian Nieuwenhuizen seorang jurubicara polisi, Leonie Bosselaar, mengatakan bahwa pemain yang diduga melakukan pemukulan masih dimintai keterangan. Ia juga mengatakan polisi tak menutup kemungkinan menangkap tersangka baru.


00.25 | 0 komentar | Read More

MS Hidayat: 40 Sektor Industri Batal Masuk Jika Infrastruktur RI Berantakan

Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengharapkan adanya perbaikan infrastruktur. Pasalnya, sudah banyak para investor yang mengeluh padahal mereka berniat investasi.

"Saat ini ada komplain, ada 40 sektor industri mau masuk asal dibenahi infrastruktur, kalau tidak mereka akan mempertimbangkan," ujar Hidayat pada rakor masalah logistik Kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/1/2013).

Hidayat menambahkan perlunya pengurangan waktu penumpukan barang di pelabuhan (dwelling time) maksimal 2 hari. Saat ini, waktu tumpuk tersebut masih sekitar 6 hari. Hal ini agar bisa mengurangi biaya logistik sehingga bisa bersaing dengan produk negara lain.

"Kita mimpinya dwelling time bisa 2 hari kalau kita mau kompetisi antara ASEAN, logistik cost bisa 10 persen dari biaya produksi dan kemudian membuat penataan di Tanjung Priok sesuai dengan standar internasional," jelasnya.

Hidayat ingin hal tersebut bisa tercapai sebelum ASEAN Economic Community pada tahun 2015. "Mimpinya perindustrian, itu segera dilakukan, dengan target terlama ASEAN Economic Community tahun 2015," tandasnya.

Sementara itu, Dirut Pelindo II RJ Lino menyatakan percepatan waktu tumpuk di pelabuhan tidak dapat tercapai tanpa konektivitas antarpemerintah dan pembayaran elektronik. "Pemerintah kalau belum terkoneksi dan e-payment belum maka akan susah selama tidak terkoneksi semua akan susah," tandasnya.

(nia/hen)

00.00 | 0 komentar | Read More

Pemerkosa & Korban Saling Menikmati, Martin: Saya Sesalkan Jawaban Itu

Written By Unknown on 15 Januari 2013 | 00.36




Selasa, 15/01/2013 00:31 WIB





Danu Damarjati - detikNews





Jakarta - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menyesalkan pernyataan calon hakim agung Muhammad Daming Sunusi yang menyatakan pemerkosa dan korban diperkosa sama-sama menikmati. Menurutnya, pelaku pemerkosaan meski tak dihukum mati, tetap harus dapat vonis berat.

"Saya pribadi menyesalkan pernyataan beliau (Daming). Tapi untuk pemerkosa, hukuman 20 tahun atau seumur hidup jauh lebih sesuai," tutur Martin kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2013).

"Bahwa 50 persen warga DKI tak perawan itu pernyataan bukan dari saya, tapi menurut hasil survei yang beredar. Itu sudah jamak diketahui khalayak," lanjutnya sekaligus mengkonfirmasi pernyataan sebelumnya soal 50 persen warga DKI tak perawan.

Menurutnya, jika dibandingkan kultur di Barat, ada nilai yang berbeda soal keperawanan di Indonesia dimana Barat punya makna yang lebih bebas. Martin menyatakan tidak sepaham dengan vonis mati, tetapi tidak serta merta bisa dilontarkan pelaku dan korban sama-sama menikmati.

"Kalau korban sampai meninggal ya bisa saja proporsional, atau kasus pemerkosaan seperti yang terjadi di India dimana ada protes luar biasa dari warga. Tapi hukuman 20 tahun atau seumur hidup saya lebih setuju," ucapnya.

"Pelaku juga tidak selalu melakukannya secara sadar, misal karena di bawah pengaruh alkohol, atau karena masih remaja dimana kejiwaanya masih labil. Jadi hukuman mati tidak perlu untuk pemerkosa," lanjut politisi Gerindra itu.

Meski demikian, Martin menegaskan Fraksi Partai Gerindra belum memutuskan lolos tidaknya Daming dari fit and proper test. "Belum diputuskan," ucap Martin.

Ucapan Martin ini meralat omongan dia terdahulu, menurut politikus Partai Gerindra ini pemerkosa tidak bisa serta merta dihukum mati. Martin menyatakan hukuman mati hanya untuk kejahatan yang menghilangkan nyawa seseorang. Dia juga mengatakan kalau di Jakarta sekitar 50 persen wanita tidak perawan.

"Membunuh saja hukumannya 20 tahun. Sementara, pemerkosa dihukum mati, ini bagaimana? Kalau pemerkosaan ya nggak lah saya rasa," kata Martin setelah seleksi wawancara Calon Hakim Agung Daming.

Seperti diketahui, pernyataan serius mengenai kejahatan pemerkosaan diajukan oleh anggota Komisi III dari Fraksi PAN, Andi Azhar, kepada Daming Sunusi yang menanyakan pendapat Daming mengenai hukuman mati bagi pemerkosa. Pertanyaan terlontar dalam fit and proper test calon hakim agung di DPR.

"Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati," kata Daming.

Usai fit and proper test, Daming ditanya lagi oleh wartawan atas pernyatan pemerkosa dan yang diperkosa sama-sama enak. Daming berkilah jawaban tersebut untuk mencairkan suasana.

"Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar," jawab Daming.

(bal/rvk)









Sponsored Link




00.36 | 0 komentar | Read More

Bayi William-Kate Bakal Lahir Juli  


TEMPO.CO, LONDON — Pasangan kerajaan Inggris, Pangeran William-Kate, akan menimang bayi mereka pada Juli mendatang. Pengumuman tersebut mengakhiri spekulasi ihwal bayi keduanya yang semula diduga kembar.


»Kondisi Duchess of Cambridge semakin membaik setelah sempat dirawat di rumah sakit bulan lalu,” kata juru bicara William.


Perhatian publik dan media Inggris terhadap sang jabang bayi sangat besar. Apalagi, berkat perubahan aturan suksesi yang dibuat Ratu Elizabeth II, bayi mereka akan langsung menjadi calon pewaris takhta di urutan ketiga, apa pun jenis kelaminnya.


Sebelumnya, aturan suksesi Inggris hanya membolehkan pria sebagai raja. Elizabeth menjabat penguasa Inggris Raya karena tidak memiliki saudara laki-laki. Kini Pangeran Charles menjadi peringkat utama pewaris takhta, disusul anak sulungnya, William. Kehadiran sang bayi menggeser posisi pamannya, Harry, ke urutan keempat.


Kehamilan perempuan 31 tahun yang masih dikenal sebagai Kate Middleton ini terungkap ketika ia dirawat di rumah sakit karena mual kehamilan parah. Biasanya, kondisi ini dialami oleh perempuan yang mengandung janin kembar.


Namun ia mulai kembali tampak di hadapan publik. Jumat pekan lalu, Kate menghadiri acara di National Portrait Gallery, London, bersama William.


L REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI


00.35 | 0 komentar | Read More

Hakim Garis Tewas Setelah Dihajar Pemain Belasan Tahun


DEN HAAG, KOMPAS.com - Seorang hakim garis asal Belanda, Richard Nieuwenhuizen (41), meninggal dunia di rumah sakit di Nieuwegein, pada Senin (3/12/2012) pukul 17:30 waktu setempat. Demikian diumumkan oleh klub Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kematian hakim garis Buitenboys, Richard Nieuwenhuizen. Ditunggui keluarganya, ia meninggal dunia pada pukul 17.30 di rumah sakit Nieuwegein. Buitenboys berharap semoga keluarganya diberikan kekuatan," demikian pernyataan Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

Peristiwa berawal dari pertandingan level amatir antara Buitenboys dan Nieuw Sloten, Minggu (2/12/2012). Nieuwenhuizen, ayah seorang pemain Buitenboys, menjadi hakim garis pada pertandingan itu.

Setelah pertandingan, Nieuwenhuizen dipukuli dan ditendangi 4-5 pemain Nieuw Sloten. Menurut situs KNVB, Setelah itu, ia masih bisa bangun dan berjalan ke markas klub, tetapi kemudian di bawa ke rumah sakit dan meninggal pada hari berikutnya. Buitenboys tidak menjelaskan penyebab kematian Nieuwenhuizen.

Tiga pemain berusia antara 15-16 tahun ditangkap pada Senin (3/12/2012) pagi karena diduga terlibat dalam pemukulan Nieuwenhuizen.


"Anda tak bisa percaya ini terjadi. Anak-anak berusia 15 dan 16 tahun itu bermain sepak bola. Anda datang untuk menyaksikan dan melihat sesuatu seperti ini," ujar Ketua Buitenboys, Marcel Oost.

Sementara itu, melalui situs resminya, Nieuw Sloten mengucapkan ikut berbelasungkawa dan akan membantu penyelidikan polisi.

"Kami menyampaikan simpati, pertama-tama kepada keluarga almarhum. Kami tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Kami juga ingin menyampaikan simpati kepada Buitenboys dan anggota-anggotanya," ujar Nieuw Sloten.

"Kami tentu akan sungguh-sungguh membantu penyelidikan polisi. Kami yakin, mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut harus dihukum."

"Orang-orang yang sepengetahuan kami bertanggung jawab atas pemukulan itu dikeluarkan dan tak akan pernah menjadi anggota asosiasi kami," demikian pernyataan Nieuw Sloten, Senin (3/12/2012).


Sesaat sebelum kematian Nieuwenhuizen seorang jurubicara polisi, Leonie Bosselaar, mengatakan bahwa pemain yang diduga melakukan pemukulan masih dimintai keterangan. Ia juga mengatakan polisi tak menutup kemungkinan menangkap tersangka baru.


00.25 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger