Selasa, 20/08/2013 00:15 WIB
Jakarta - Rupanya, larangan PKL berdagang di jalan tak hanya diterapkan di Pasar Tanah Abang saja. Pemprov DKI tampaknya juga tegas mengatur itu di Pasar Minggu.
Sebelum Lebaran, kawasan Pasar Minggu biasanya dipenuhi PKL saat malam hari, setelah siangnya ditertibkan. Pasca Lebaran, PKL malam hari yang meluber ke jalan berjualan baju-baju itu tidak tampak lagi. Pun penjual sayur mayur setelah penjual baju-baju itu tutup lapak.
Penjual buah yang biasanya memenuhi trotoar hingga di depan Gedung Litbang Pertanian juga sudah bersih, tak ada yang berjualan. PKL juga tampak bersih di trotoar yang menuju ke arah Stasiun Pasar Minggu. Biasanya pagar stasiun tak tampak karena tertutupi PKL saat malam hari.
Alhasil, kondisi Pasar Minggu yang riuh rendah saat malam kini senyap. Sebagai gantinya, belasan mobil Satpol PP bersiaga di pinggir badan jalan, pertigaan, gerbang pasar pun para personelnya. Seperti yang disaksikan detikcom pada Jumat (16/7/2013) pukul 21.00 WIB juga Senin (19/8/2013) pukul 22.00 WIB.
Lampu-lampu merkuri yang menerangi jalan itu tampaknya sengaja dimatikan agar tidak bisa dimanfaatkan PKL untuk berjualan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Operasi Satpol PP Jakarta Selatan Bambang Budiwibowo.
"Memang sengaja dimatikan agar tak dipakai buat berjualan lagi. Nanti kalau sudah terbiasa tertib, nanti dinyalakan kembali," kata Bambang ketika ditemui detikcom di Pasar Minggu.
Sementara para pedagang baju dan sayur mayur yang biasanya memadati Jalan Raya Ragunan di sekitar Pasar Minggu, Bambang menjelaskan direlokasi ke Lokasi Binaan yang dikelola Dinas UMKM DKI dan ke Pasar Minggu yang dikelola PD Pasar Jaya.
Namun pemandangan sebaliknya terjadi di dalam pagar Pasar Minggu yang dikelola PD Pasar Jaya. Para pedagang sayur mayur tampak sibuk mengatur dagangannya.
Sedangkan lalu lintas tampak lancar di perempatan Pasar Minggu. Angkot tetap ngetem di atas jembatan underpass Jalan Raya Pasar Minggu, namun tak sampai mengganggu arus lalu lintas.
(nwk/mad)