TEMPO.CO, Jakarta -Seorang kolektor kebangsan Norwegia membiarkan lukisan itu teronggok di loteng selama bertahun-tahun. Sang kolektor, Christian Nicolai Mustad, menempatkannya di sana lantaran orang-orang menganggap lukisan itu bukan karya pelukis terkenal. Belakangan, Museum Van Gogh di Amsterdam mengenali lukisan itu sebagai karya Van Gogh - Sunset at Montmajour.
Keaslian lukisan itu dibuktikan oleh gaya melukis, material lukisan, dan dikuatkan oleh surat Van Gogh untuk saudara laki-lakinya yang menceritakan detail soal lukisan itu. Sebelumnya, detail dalam surat itu dikaitkan dengan Lukisan Van Gogh lain yakni The Rocks meski lukisan itu tak sepenuhnya sesuai dengan penggambaran Van Gogh dalam surat.
Sunset at Montmajour menggambarkan pemandangan pepohonan, semak-semak dan langit. Para periset mengidentifikasi, pemandangan yang dilukis Van Gogh itu berlokasi dekat Montmajour Hill, dekat Arles, Prancis, tempat tinggal Van Gogh ketika itu.
Tanggal pembuatan lukisan itu tertera dalam surat Van Gogh kepada saudara laki-laki-nya, Theo. Ia mengatakan, lukisan itu dibuat di hari sebelumnya yakni sebelum 4 Juli 1888. Lukisan tersebut terdaftar sebagai lukisan Van Gogh nomer 180. Nomor itu masih bisa dilihat di balik kanvas.
Lukisan menghilang setelah terjual pada 1901. Lukisan kembali muncul di kediaman usahawan Christian Nicolai Mustad saat ia meninggal pada 1970.
Menurut cerita keluarga Nicolai Mustad, duta besar Prancis dan Swedia mengunjungi Mustad setelah ia membeli lukisan tersebut. Mereka menilai lukisan itu palsu atau salah dikaitkan dengan Van Gogh. Atas dasar itulah, Mustad menelantarkan lukisan itu di loteng.
Setelah kematian Nicholai, keluarganya menghubungi Museum Van Gogh pada 1991 untuk memverifikasi keaslian lukisan tersebut. Tapi, museum memutuskan itu lukisan Van Gogh. Lukisan itu akan dipamerkan di museum mulai 24 September 2013.
BBC | MARTHA THERTINA
Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World | CPNS | Suriah Mencekam
Seni Lainnya
Nano Riantiarno, Tambah Sehat Berkat Sampek Engtay
Inilah yang Dihadapi Seniman Residensi di Luar Negeri
Pemerintah Sedia Rp 2,5 M untuk Bienalle Venesia