Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Hati-hati! Kecanduan Gadget Bikin Anak Gampang Ngantuk

Written By Unknown on 22 Oktober 2013 | 00.55

Jakarta - Berlebihan menggunakan ponsel pada anak-anak bisa membuat mereka gampang mengantuk. Menurut penelitian, anak-anak yang masih juga memainkan ponsel di malam hari saat tiba waktunya untuk terlelap, memiliki kualitas tidur yang buruk.

Ilmuwan dari Lee University di Lexington, Karla Klein Murdock mengatakan bahwa penelitiannya tidak mengungkap adanya hubungan sebab akibat di antara keduanya. Namun dipastikan, ada hubungan nyata antara kebiasaan memainkan ponsel dengan kualitas tidur yang buruk.

Disertai stres ataupun tidak, frekuensi menggunakan ponsel berhubungan dengan indikator kunci gangguan tidur. Di antaranya adalah kurang tidur, butuh waktu lebih lama untuk terlelap, cuma punya waktu sedikit kesempatan untuk benar-benar tidur, dan ngantukan di siang hari.

Namun demikian, anak-anak yang mengalami stres lebih mengalami keterkaitan ini. Kebiasaan memainkan ponsel secara berlebihan bisa memperburuk stres, dan akhirnya semakin mengurangi kualitas tidur. Pada siang hari, anak-anak itu pun makin sulit menjaga konsentrasi belajar.

"Dengan kata lain, berlebihan menggunakan ponsel bisa memperburuk efek psikologis negatif dari stres," kata Murdock yang melaporkan temuannya itu di jurnal Psychological of Popular Media, seperti dikutip dari Healthday, Senin (21/10/2013).

Pada saat yang bersamaan, masalah tidur menurutnya juga bisa terjadi karena anak-anak itu melanjutkan pemakaian ponsel saat memang tidak bisa tidur. Akhirnya anak-anak tersebut semakin tidak bisa tidur sehingga efek buruk dari keduanya bisa saling menguatkan.

Anak-anak juga kerap mengalami masalah tidur gara-gara terbangun tengah malam saat ponselnya berbunyi. Untuk menghindari gangguan saat ada SMS atau telepon masuk pada tengah malam, sangat dianjurkan untuk tidak membawa ponsel ke tempat tidur.

(up/ash)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.55 | 0 komentar | Read More

Bayi Usia 3 Hari Ditemukan Tukang Jamu Keliling di Belakang Rumahnya




Selasa, 22/10/2013 00:02 WIB








Bogor - Bayi berjenis kelamin laki-laki yang diperkirakan baru berusia 3 hari ditemukan tergeletak di depan pintu dapur rumah seorang warga yang berlokasi di Kampung Cimanglid, Desa Sirnagalih RT 01 RW 02 Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Bersama sang bayi, ditemukan juga satu kantong plastik warna hitam berisi pakaian bayi, selimut serta perlatan bayi seperti bedak, minyak angin dan botol susu.

"Ditemukan sekitar jam 8 malam, waktu habis hujan. Pas lagi nonton tivi, denger bayi nangis di belakang rumah. Pas saya periksa ke belakang rumah, ternyata ada bayi di depan pintu dapur saya," kata Warsini (43), pedagang jamu keliling, yang ditemui di rumahnya Senin (21/10/2013).

Setelah melaporkan temuannya ke pihak RT dan kepolisian, kemudian Warsini dan warga membawa bayi yang diduga sengaja dibuang orangtuanya tersebut ke seorang bidan sekitar untuk diperiksa kesehatannya.

"Kata bidan kondisinya sehat. Perkiraannya, usia bayinya baru 3 hari lahir. Beratnya 1,7 kilogram," kata Warsini.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa orangtua asli dari bayi tersebut.


(trq/trq)





Sponsored Link




00.36 | 0 komentar | Read More

Vicky Prasetyo Segera Bebas?  










00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.25 | 0 komentar | Read More

Pemerintah Naikkan Tawaran Harga Inalum Jadi US$ 558 Juta

Jakarta - Pemerintah siap melakukan negosiasi akhir dengan perusahaan Jepang yaitu Nippon Asahan Alumunium (NAA) pada 25 Oktober mendatang jelang berakhirnya kontrak kerjasama NAA di PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) pada 31 Oktober 2013.

Pemerintah mematok harga sebesar US$ 558 juta sebagai nilai buku PT Inalum. Angka tersebut bertambah US$ 134 juta dari hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang sebesar US$ 424 juta. Sementara itu penilaian dari pihak NAA nilai buku PT Inalum mencapai US$ 626 juta.

"Untuk angka hasil audit BPKP itu US$ 424 juta dan US$ 134 juta nilai revaluasi (penilaian kembali). Itu makanya menjadi US$ 558 juta," ungkap Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi soal Inalum di kantornya, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Pemerintah cukup optimistis dengan hasil negosiasi yang akan dilakukan. Revaluasi aset yang sebelumnya diperdebatkan sudah ada penyelesaian di internal pemerintah.

"Tadi sudah dijelaskan oleh Kemenkeu dan pajak bahwa itu sudah benar," sebutnya.

Hatta menyebutkan ini sudah ada titik terang dari pihak Jepang. Meskipun demikian, langkah untuk jalur arbitrase tetap disiapkan oleh pemerintah seperti tim pengacara.

"Kita harapkan 25 itu sudah clear. Revaluasi itu sudah clear berarti tidak perlu arbitrase, kita optimistis. Sehingga tidak perlu lagi maju ke tingkat arbitrase. Kalau sudah arbitrase itu panjang prosesnya, butuh waktu yang lama. Tapi kita tetap siapkan langkah-langkah untuk ke sana, seperti pengecara itu sudah disiapkan," paparnya.Next



(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.00 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger