Ilmuwan dari Lee University di Lexington, Karla Klein Murdock mengatakan bahwa penelitiannya tidak mengungkap adanya hubungan sebab akibat di antara keduanya. Namun dipastikan, ada hubungan nyata antara kebiasaan memainkan ponsel dengan kualitas tidur yang buruk.
Disertai stres ataupun tidak, frekuensi menggunakan ponsel berhubungan dengan indikator kunci gangguan tidur. Di antaranya adalah kurang tidur, butuh waktu lebih lama untuk terlelap, cuma punya waktu sedikit kesempatan untuk benar-benar tidur, dan ngantukan di siang hari.
Namun demikian, anak-anak yang mengalami stres lebih mengalami keterkaitan ini. Kebiasaan memainkan ponsel secara berlebihan bisa memperburuk stres, dan akhirnya semakin mengurangi kualitas tidur. Pada siang hari, anak-anak itu pun makin sulit menjaga konsentrasi belajar.
"Dengan kata lain, berlebihan menggunakan ponsel bisa memperburuk efek psikologis negatif dari stres," kata Murdock yang melaporkan temuannya itu di jurnal Psychological of Popular Media, seperti dikutip dari Healthday, Senin (21/10/2013).
Pada saat yang bersamaan, masalah tidur menurutnya juga bisa terjadi karena anak-anak itu melanjutkan pemakaian ponsel saat memang tidak bisa tidur. Akhirnya anak-anak tersebut semakin tidak bisa tidur sehingga efek buruk dari keduanya bisa saling menguatkan.
Anak-anak juga kerap mengalami masalah tidur gara-gara terbangun tengah malam saat ponselnya berbunyi. Untuk menghindari gangguan saat ada SMS atau telepon masuk pada tengah malam, sangat dianjurkan untuk tidak membawa ponsel ke tempat tidur.
(up/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!