Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Minim Profit Jadi Alasan @evleaks Stop Berkicau

Written By Unknown on 05 Agustus 2014 | 00.55

Jakarta - Di kalangan penggila gadget, siapa yang tak kenal @evleaks? Bocoran-bocoran mengenai gadget anyar yang sering diungkapnya membuat perkembangan gadget semakin menarik diikuti. Sayangnya akun Twitter tersebut dilaporkan terpaksa ditutup karena alasan finansial.

@evleaks memang bukan sekadar akun Twitter biasa, pemiliknya berharap memperoleh profit dari akun tersebut. Caranya memang unik, yakni dengan membocorkan informasi mengenai gadget-gadget anyar yang baru direncanakan produsen.

Dengan cara itu, @evleaks pun memiliki banyak pengikut yang penasaran dengan bocoran-bocoran terbaru. Kesuksesannya itu dimanfaatkan untuk meraih profit dengan menawarkan sponsorship bagi perusahaan yang ingin menggunakan jasanya untuk mempopulerkan produk via akun @evleaks.

Sayang, rencananya tak berjalan sesuai yang diharapkan. Mulai dari sponsorship yang ditawarkan secara bulanan turun jadi mingguan, hingga akhirnya mencoba menawarkan sponsor tunggal nyatanya kurang mendapat respons.

Puncaknya adalah ketika @evleaks mencoba meminta donasi yang membuatnya merasa seperti ‘mengemis secara online’. Alasan-alasan itulah yang memaksanya memutuskan menutup akun @evleaks.

“Hal-hal semacam ini memang selalu rumit, tapi seperti banyak hal, sebagian besar kembali ke uang. Mencoba untuk mencari aliran uang lewat bocoran di Twitter tidak mudah. Pertama saya mencoba sponsor bulanan. Kemudian mingguan. Kemudian sponsor tunggal. Aku juga berharap donasi - merasa seperti mengemis secara online,” ujar Evan Blass, pemilik akun @evleaks dalam wawancara eksklusifnya dengan The Next Web yang detikINET kutip, Senin (8/4/2014).

Selepas menutup akun @evleaks, Blazz mengatakan akan segera mencari pekerjaan yang dapat menopang hidupnya. Terutama untuk bersiap-siap menghadapi vonis penyakit Multiple Sclerosis yang diidapnya.

“Dengan penyakit yang semakin memburuk, saya harus memastikan dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk masa depan secara finansial ... Saya berencana untuk memulai karir lain sekarang, karena alasan tersebut di atas,” tambahnya.

(yud/ash)

00.55 | 0 komentar | Read More

Menko Polhukam Himbau Masyarakat Tak Terprovokasi Ajakan Bergabung ISIS




Selasa, 05/08/2014 00:10 WIB








Jakarta - Pemerintah resmi melarang gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berkembang di Indonesia karena bertentangan dengan ideologi Pancasila. Selain itu pemerintah juga mengimbau masyarakat agar tak mudah terprovokasi dengan ajakan untuk bergabung dengan ISIS.

"Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dan terprovokasi terhadap adanya ajakan untuk bergabung ke dalam ISIS," kata Menko Polhukam, Djoko Suyanto, dalam siaran persnya, Senin (4/8/2014).

Menurut Djoko, meski bangsa Indonesia peduli terhadap apa yang terjadi di negara Timur Tengah, namun kepedulian tersebut akan jauh lebih bermanfaat bila dilakukan dalam bentuk bantuan kemanusiaan.

Upaya pencegahan lain yaitu mencegah berdirinya perwakilan-perwakilan ISIS dalam bentuk formal atau informal oleh semua pihak dan seluruh komponen masyarakat. Kementerian Agama bersama dengan para Tokoh Agama dan masyarakat melakukan upaya pencerahan publik terhadap keberadaan paham tersebut.

"Menteri Agama akan melakukan pertemuan dan sosialisasi kepada seluruh tokoh agama dan masyarakat. Kementerian Kominfo segera melakukan blokade atau blokir penyebaran paham ISIS melalui internet dan siaran youtube," jelas Djoko.

"Kemlu sebagai leading sector, bersama dengan Polri dan BNPT sebagai clearing house ke Timur Tengah dan Asia Selatan. Sedangkan Kemenkum HAM melaksanakan operasi keimigrasian," lanjutnya.


(rna/kha)










00.36 | 0 komentar | Read More

Justin Bieber Serang Orlando Bloom di Pesta  










00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.26 | 0 komentar | Read More

Gara-gara Sanksi AS, Jet Pribadi Orang Kaya Rusia Tak Bisa Terbang

London -Seorang pengusaha kaya yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluh. Pesawat jet mewah pribadinya tidak bisa terbang karena sanksi Amerika Serikat (AS).

Jet mewah Gulfstream buatan AS itu adalah milik Gennady Timchenko. Miliuner ini ditaksir memiliki kekayaan US$ 14,4 miliar atau sekitar Rp 144 triliun. Timchenko merupakan pemilik perusahaan gas dan infrastruktur di Rusia.

Timchenko merupakan satu dari lusinan orang Rusia yang terkena sanksi dari AS akibat konflik yang terjadi di Crimea, Ukraina beberapa waktu lalu.

Seperti dilansir BBC dari media Rusia Itar-Tass, Senin (4/8/2014), Timchenko mengatakan dirinya tak lagi bisa menggunakan jet pribadinya. Pilot yang biasa dipakai tidak boleh untuk menggunakan peralatan navigasi di pesawat itu.

Timchenko menambahkan, dia biasa terbang dengan jet pribadinya keliling dunia untuk berbisnis, dan tinggal di sejumlah propertinya di luar negeri selama 25 tahun terakhir ini. Namun sekarang, dia terkena larangan untuk berpergian ke luar negeri.

Pria kaya ini merupakan pendiri Gunvor, sebuah perusahaan perdagangan komoditas global. Namun Timchenko telah menjual 43% sahamnya sebelum sanksi AS berlaku pada Maret 2014.

Kemudian, Timchenko juga memiliki 23,5% saham di Novatek, produsen gas terbesar kedua Rusia. Dia juga menjadi pemegang saham mayoritas di dua perusahaan infrastruktur, yaitu Volga Group dan Stroytransgaz Group.

Sanksi keuangan yang diberikan AS dan Uni Eropa ke Rusia juga mempengaruhi bisnis Timvhenko. Dia tidak lagi bisa menggunakan kartu kredit Visa dan Mastercard miliknya.

"Saya meninggalkan kartu asuransi kesehatan dari Swiss, dan SIM internasional, serta kartu identitas Finlandia," kata Timchenko.

Memang AS dan Uni Eropa memasukan lusinan individu dan perusahaan di Rusia ke dalam daftar hitam. Jadi individu atau perusahaan ini diputus hubungan bisnis dan sosialnya dari AS dan Uni Eropa.


(dnl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.01 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger