@evleaks memang bukan sekadar akun Twitter biasa, pemiliknya berharap memperoleh profit dari akun tersebut. Caranya memang unik, yakni dengan membocorkan informasi mengenai gadget-gadget anyar yang baru direncanakan produsen.
Dengan cara itu, @evleaks pun memiliki banyak pengikut yang penasaran dengan bocoran-bocoran terbaru. Kesuksesannya itu dimanfaatkan untuk meraih profit dengan menawarkan sponsorship bagi perusahaan yang ingin menggunakan jasanya untuk mempopulerkan produk via akun @evleaks.
Sayang, rencananya tak berjalan sesuai yang diharapkan. Mulai dari sponsorship yang ditawarkan secara bulanan turun jadi mingguan, hingga akhirnya mencoba menawarkan sponsor tunggal nyatanya kurang mendapat respons.
Puncaknya adalah ketika @evleaks mencoba meminta donasi yang membuatnya merasa seperti ‘mengemis secara online’. Alasan-alasan itulah yang memaksanya memutuskan menutup akun @evleaks.
“Hal-hal semacam ini memang selalu rumit, tapi seperti banyak hal, sebagian besar kembali ke uang. Mencoba untuk mencari aliran uang lewat bocoran di Twitter tidak mudah. Pertama saya mencoba sponsor bulanan. Kemudian mingguan. Kemudian sponsor tunggal. Aku juga berharap donasi - merasa seperti mengemis secara online,” ujar Evan Blass, pemilik akun @evleaks dalam wawancara eksklusifnya dengan The Next Web yang detikINET kutip, Senin (8/4/2014).
Selepas menutup akun @evleaks, Blazz mengatakan akan segera mencari pekerjaan yang dapat menopang hidupnya. Terutama untuk bersiap-siap menghadapi vonis penyakit Multiple Sclerosis yang diidapnya.
“Dengan penyakit yang semakin memburuk, saya harus memastikan dapat mempersiapkan diri lebih baik untuk masa depan secara finansial ... Saya berencana untuk memulai karir lain sekarang, karena alasan tersebut di atas,” tambahnya.
(yud/ash)