Jakarta - Indosat tak ingin kejadian 'Black October' kembali terulang dan membuat industri konten kreatif jadi terpuruk di titik terendah setelah seluruh operator diperintahkan untuk melakukan unreg massal konten premium pada Oktober 2011 lalu.
Itu sebabnya, anak usaha Ooredoo ini pun terus berupaya memulihkan kembali kepercayaan masyarakat dengan menawarkan konten value added services (VAS) yang transparan, mudah untuk berhenti berlangganan, dan memberikan benefit lebih.
"Untuk antisipasi 'Black October' ini kami akan selalu mengedepankan kualitas isi konten, jadi kita bisa menyortir produk kontennya, hingga masalah billing. Kita jadi lebih hati-hati," kata Gatot Wibowo Hadiputro, Content Product Manager Indosat, di Theatre JKT 48, Fx Plaza, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Tak bisa dipungkiri, konten yang disalurkan lewat layanan VAS lumayan memberikan kontribusi yang signifikan untuk total pendapatan operator. Meski hanya diakui memberikan kontribusi sekitar 7% dari total revenue, tapi sejak unreg massal terjadi, pendapatan seluruh operator mendadak anjlok.
"VAS itu penting sebagai diferensiasi karena pada dasarnya semua basic network operator sama. Itu sebabnya, sangat penting bagi kita semua untuk sama-sama membangun kepercayaan masyarakat dengan aksi nyata menawarkan konten-konten yang bermanfaat sesuai segmennya," pungkas Gatot.
Sejak satu setengah tahun berlalu dari 'Black October', Indosat sendiri belum bisa 'bounce back' alias pulih seperti sebelum Oktober 2011. Dari total 40 juta pengguna yang pernah berlangganan VAS, baru 10% di antaranya yang kembali.
Meski demikian, operator seluler ini optimistis layanan VAS bisa kembali seperti sebelum 'Black October' dalam waktu 2-3 tahun mendatang asalkan regulasinya mendukung dan memberikan kepastian hukum dalam bisnis konten ini.
( rou / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!