Jakarta - Kementerian ESDM mendapat jatah anggaran Rp 18,8 triliun tahun depan. Menteri ESDM Jero Wacik tak mau penggunaan anggaran ditunda-tunda dan pencairannya ditumpuk di akhir tahun.
"Saya tidak mau kehilangan hari di dalam melaksanakan tugas apalagi untuk APBN, selama ini pengalaman kita tidak pernah mulus, kita punya APBN sudah makin naik, APBN negara juga secara keseluruhan makin baik, negara kita makin cepat larinya, makin baik pembangunannya karena itu. Saya perintahkan Pak Sekjen untuk segera melaksanakan acara penyerahan itu kepada para eselon I, kalau begitu cara kita bekerja mestinya nanti di bulan Januari saudara sudah bisa menyerap anggaran itu, jangan menunggu-nunggu nanti, besok, lusa, bulan depan, sehingga nanti di bulan Oktober baru kalang kabut,” tutur Jero usai penyerahan DIPA TA 2013 Kepada Para Kuasa Penggunaan Anggaran di Lingkungan Kementerian ESDM, di Kantor ESDM, Jakarta, Senin (17/12/2012).
Jero memerintahkan jajarannya agar penyerapan anggaran di Kementerian ESDM tidak rendah, karena sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) merupakan sektor andalan.
Dia menginginkan kementerian yang dipimpinnya dapat berperan untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi 6,8% tahun depan.
"Kalau pertumbuhan itu bagus, maka dari pertumbuhan itulah akan timbul lapangan kerja, dari lapangan kerja itulah akan timbul mengurangi kemiskinan, begitu urutannya, nah jika tumbuhnya tidak besar, maka lapangan kerja tidak mungkin tercipta dan kemiskinan tidak mungkin dikurangi. Di sana letak logikanya, saya minta seluruh jajaran di Kementerian ESDM mengerti logika itu,” tegas Jero.
Dalam kesempatan tersebut Jero mengatakan, jajarannya tidak boleh sengaja menunda penyerapan anggaran.
"tidak boleh ada yang sengaja menunda-nunda penyerapan APBN kalau ada keragu-raguan, karena era ini harus menjadi era yang lebih baik dan bersih maka bahas dengan cepat dan jika perlu undang BPKP dan BPKP akan memberikan advise.”
"Kombinasinya adalah cepat tetapi aman, tidak boleh alon-alon kelakon, cepat tapi kelakon, cepat tetapi aman tidak boleh cepat tetapi ceroboh. kalau ada temuan cepat bereskan dan saya akan terus mengawal, saya perintahkan seluruh eselon I untuk mengawal ini DIPA,” cetus Jero.
Sebelumnya Jero mengatakan, sebanyak 66,7% dari anggaran Kementerian ESDM di 2013 merupakan belanja modal yang digunakan terutama untuk pembangunan infrastruktur, antara lain untuk pembangunan pembangkit dan jaringan listrik dalam rangka peningkatan rasio elektrifikasi dan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi, pembangunan kilang mini LPG, pembangunan SPBG dalam rangka peningkatan pelayanan infrastruktur energi dan diversifikasi serta konversi energi.
Alokasi anggaran belanja Kementerian ESDM di 2013 tersebut hanyalah 5,01% dari target penerimaan negara yang akan dikontribusikan sektor ESDM di 2013 sebesar kurang lebih Rp 375 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan (migas dan nonmigas) sekitar Rp 155 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sekitar Rp 220 triliun.
(dnl/dnl)