Fotografer - Rachman Haryanto
Senin, 30/06/2014 20:36 WIB
Speaker ini memang berukuran mini. Namun jangan lantas memandang remeh, suara yang terlontar darinya terbilang nendang.
Komentar (0 Komentar)
Urutkan berdasarkan
10
Fotografer - Rachman Haryanto
Senin, 30/06/2014 20:36 WIB
Speaker ini memang berukuran mini. Namun jangan lantas memandang remeh, suara yang terlontar darinya terbilang nendang.
Urutkan berdasarkan
Selasa, 01/07/2014 00:31 WIB
Berdasarkan informasi Jasa Marga, Senin (30/6/2014), kecelakaan terjadi sekitar pukul 23.38 WIB di Cibitung KM 25 arah Jakarta. Tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut yaitu mobil Avanza nopol B 1597 UKZ, Mercedes Benz nopol B 319 WP dan Innova nopol B 1865 RFY.
Saat ini kondisi lalu lintas ramai lancar. Kendaraan yang terlibat kecelakaan sedang dipinggirkan. Kurangnya antisipasi pengemudi diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun ini.
"Penyebabnya kurang antisipasi. Kendaraan keduanya avanza," kata Petugas Jasa Marga bernama Ferry saat dikonfirmasi detikcom.
Ferry memastikan tidak ada korban akibat kecelakaan tersebut. "Tidak ada korban, mobil aja yang rusak," katanya.
Salah satu pemegang saham bernama M. Saladdin menyebutkan, suasana RUPSLB yang dilakukan tertutup selama 45 menit ini berlangsung cukup tegang. Lantaran sebagian pemegang saham mempertanyakan alasan BUMI menerbitkan saham baru seri B untuk menutup utang.
Keberatan pemegang saham tersebut dilakukan dengan aksi walk out (WO) alias 'angkat kaki' dari ruang rapat.
"Tadi sempat ramai. Ada yang tanya terbitikan saham baru masa untuk bayar utang saja? Mereka ngotot dan bikin ramai. Akhirnya ada yang WO (walk out/meninggalkan ruang rapat)," tutur Saladin usai menghadiri RUPSLB yang digelar di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/6/2014).
Saladin mengaku pasrah menerima keputusan tersebut, karena memang tidak ada jalan lain bagi BUMI untuk melunasi utang-utangnya.
"Memang buat bayar utang, ya bagaimana lagi. Apalagi memang harga batu bara lagi rendah cuma US$ 70 dari awalnya US$ 85 per ton," tuturnya.
Sebelumnya disebutkan, dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk membayar utang. Perusahaan akan fokus kepada pemangkasan utang tahun ini, terutama pembayaran utang pokok kepada China Investment Corp (CIC) yang nilainya mencapai US $1,3 miliar.Next
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!