Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Tukar Guling Menara di Mata Para Analis

Written By Unknown on 14 Oktober 2014 | 00.55

Jakarta - Aksi Telkom memonetisasi anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), melalui swap share atau tukar guling saham dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mendapat perhatian dari para analis.

Menurut analis Deutsche Bank Verdhana Indonesia Raymond Kosasih dalam kajiannya menyatakan, kesepakatan tukar guling saham itu cukup menguntungkan kedua belah pihak.

"Bagi Telkom, ini meng-unlock value dari anak usahanya. Sedangkan bagi Tower Bersama selain valuasi bertambah, tenancy ratio dari Mitratel yang masih rendah berpotensi memberikan ruang pendapatan," ujarnya dalam keterangan, Senin (13/10/2014)

"Belum lagi dengan ada kepemilikan minoritas dari Telkom di Tower Bersama bisa mengamankan bisnis dengan Telkomsel yang selama ini dikenal sebagai operator paling konsisten dalam hal ekspansi," katanya dalam kajian tersebut.

Seperti diketahui, Telkom dan Tower Bersama menandatangani perjanjian yang akan menukar 100 persen sahamnya di Mitratel dengan 13,7% saham TBIG yang berasal dari penerbitan saham baru.

Kesepakatan ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Telkom akan menukarkan 49% kepemilikannya di Mitratel dengan 290 juta lembar saham baru TBIG. Tahap kedua, Telkom memiliki opsi untuk menukarkan 51% sisa kepemilikan Telkom di Mitratel dalam jangka waktu dua tahun dengan tambahan 472,5 juta saham baru TBIG.

Selain kepemilikan saham di TBIG, Telkom akan menerima tambahan pembayaran kas sampai maksimum sebesar Rp1,74 triliun, apabila Mitratel dapat mencapai persyaratan tertentu yang telah disetujui.Next



(rou/asj)
00.55 | 0 komentar | Read More

Wisuda, Dian Sastro Laris Diajak Foto  










00.35 | 0 komentar | Read More

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.25 | 0 komentar | Read More

Dahlan Dapat Tantangan dari Petinggi OJK

Jakarta -PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berhasil menyelesaikan utangnya kepada pemegang polis sebesar Rp 6,7 triliun. Perseroan dapat menyelesaikan utang tersebut dalam waktu empat tahun sejak 2009 hingga akhir 2013.

Dewan Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Zaelani menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.

Ia berharap, prestasi Jiwasraya tidak berhenti sampai di situ. Ia menantang jajaran direksi Jiwasraya untuk menguasai pasar premi di Indonesia. Bilak tidak berhasil dalam tiga tahun, maka direktur utama Jiwasraya berani untuk mengundurkan diri.

"Saya kasih tantangan Pak Dahlan (Menteri BUMN), kalau 3 tahun kita kasih target, kalau gagal direksinya diganti, meskipun waktu periodenya sudah habis, tetapi memang harus diberikan target," kata Firdaus di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Senin (13/10/2014).

Ia mengatakan, saat ini 60% pasar premi di Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan joint venture yang merupakan badan usaha Indonesia. "Banyak yang menyayangkan hal itu, meskipun perusahan joint venture masih merupakan badan usaha Indonesia," sambungnya.

Ia optimistis manajemen dapat mencapai target tersebut dengan modal berupa kantor perwakilan dan kantor cabang yang ada hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Menurutnya dengan modal tersebut, Jiwasraya dapat mengkombinasikannya dengan menciptakan produk yang lebih mengena ke masyarakat.

"Oleh itu peran Jiwasraya diharapkan dapat menguasai kembali seperti pada tahun 1990-an, Jiwasraya memiliki potensi itu, karena memiliki cabang yang banyak, dan SDM yang cukup. Harus juga bisa menghasilkan produk inovatif yang mengkombinasikan dengan kearifan lokal. Jadi mengena ke masyarakat," tutupnya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.01 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger