Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Axioo Neon BNE, Notebook Pemula dengan Spek Menggoda

Written By Unknown on 12 Maret 2013 | 00.55



Jakarta - Nama Axioo boleh saja belum setenar Hewlett-Packard (HP), Dell, Asus, atau vendor PC branded lainnya. Namun untuk urusan agresivitas, vendor PC merek lokal ini tak mau kalah. Terutama di segmen notebook kelas pemula.

Salah satu produk jagoan Axioo adalah Neon BNE dengan seri D423N yang menghipnotis calon pembeli lewat harganya yang miring dan speksifikasi yang tak kalah apik.

Persepsi kebanyakan orang adalah, notebook dengan harga terjangkau dianggap tak punya 'jeroan' istimewa. Namun terkadang banyak yang lupa, jika tidak semua pengguna notebook membutuhkan spesifikasi tinggi dan lebih memilih produk notebook yang sesuai dengan isi kantong.

Terlebih, segmen entry level justru memiliki porsi terbesar dibanding produk notebook yang mengisi kelas high end hingga flagship, karena lebih didominasi oleh pelajar sekolah hingga mahasiswa.

Mencoba peruntungan di segmen entry level ini, untuk itulah Axioo memboyong Neon BNE yang mengusung seri D423N dan dibanderol Rp 3 juta.

Namun meski begitu, material yang digunakan serta hasil finishing yang rapih sukses membuat produk tampil cukup elegan.

Penasaran dengan Axioo Neon BNE D423N. Simak review detikINET berikut ini.

Material Bertekstur Unik

Meski hadir dengan harga yang terbilang murah, cuma Rp 3 juta, ternyata tak membuat Neon BNE D423N hadir dengan kualitas seadanya. Axioo menghadirkan produk garapannya tersebut dalam tampilan elegan melalui material dengan tekstur unik.

Menariknya, tekstur unik yang hadir dalam bentuk guratan vertikal layaknya pada sebuah kayu tersebut sukses dipadukan oleh Axioo dengan warna coklat tua matte, membuat Neon BNE D423N terlihat elegan dan dengan sendirinya menghilangkan kesan entry level yang identik dengan cap 'perangkat murahan'.

Tombol Pemutus Arus Baterai

Salah satu fitur unik yang dimiliki Neon BNE D423N yang mungkin jarang ditemui pada produk lain adalah tombol pemutus arus baterai. Menggunakan tombol tersebut pengguna dapat dengan mudah memutuskan arus baterai yang mungkin tetap ada bahkan pada saat notebook dalam kondisi mati.

Tentunya dengan kehadiran tombol tersebut pada bagian bawah notebook, umur baterai yang tersemat pada Neon BNE D423N diharapkan dapat lebih awet.

Mengingat bodi yang diusungnya berjenis unibodi sehingga tidak memungkinkan pengguna untuk mengganti baterai atau melakukan upgrade hardware lainnya tanpa membongkarnya terlebih dahulu.

Spesifikasi Lumayan

Demi memberikan kinerja mumpuni, Axioo menyematkan spesifikasi yang terbilang lumayan untuk harga yang ditawarkannya.

Dipersenjatai oleh prosesor dual core AMD E1-1200 berkecepatan clock 1,4 GHz yang dipadu dengan pengolah grafis Radeon HD 7310, memastikan Neon BNE D423N bakal menyajikan kinerja yang cukup memuaskan.

Kombinasi tersebut ditopang oleh penggunaan RAM DDR3 sebesar 2 GB. Sedangkan pada sektor storage, Neon BNE D423N telah disematkan sebuah HDD dengan kapasitas sebesar 320 GB.

Axioo juga tidak luput menyematkan sebuah drive berjenis DVD-RW, konektor HDMI, dan sebuah webcam pada notebook yang mengusung layar berukuran 14 inch tersebut.

Berikut spesifikasi Axioo Neon BNE D423N:

- Prosesor AMD E1-1200 1,4 GHz
- RAM DDR3 2 GB
- Grafis Radeon HD 7310
- HDD 320 GB
- Layar 14 inch wide
- Koneksi LAN, WiFi, dan Bluetooth
- HD Audio
- Konektor HDMI
- Webcam, Card Reader, dan slot USB x3

( ash / ash )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

00.55 | 0 komentar | Read More

Pawai Ogoh-ogoh Menarik Perhatian Turis Asal Ukraina




Selasa, 12/03/2013 00:04 WIB





Mulya Nurbilkis - detikNews





Jakarta - Memperingati hari Raya Nyepi tahun 1935, persatuan umat Hindu Sejabodetabek menyelenggarakan parade ogoh-ogoh dan seni budaya nusantara. Acara ini yang dipusatkan di kawasan tugu Monas ini mampu menarik perhatian sejumlah wisatawan mancanegara.

"Saya sungguh exciting dengan acara ini. Ini benar-benar fantastic dan acara yang sangat menyenangkan," ujar turis asal Ukraina, Tetiana Kovalenko (27) usai menyaksikan acara pawai ogoh-ogoh di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013)

Tetiana sangat tertarik melihat ogoh-ogoh yang berukuran besar dan diarak belasan orang. Ia mengaku baru pertama kali melihat hal itu.

"Saya tidak pernah melihat yang seperti ini (ogoh-ogoh). Saya bahkan tidak tahu mengenai ini. Makanya saya sangat tertarik," ujar turis yang mengenakan kebaya cokelat muda tersebut.

Namun ia mengaku sempat merasa takut saat ogoh-ogoh tersebut melakukan atraksi di depan panggung.

"Saya sebenarnya merasa takut saat mainan yang besar itu (ogoh-ogoh) ogoh-ogoh beratraksi," ujarnya sambil membentangkan tangannya menunjukkan betapa besarnya ogoh-ogoh itu buatnya.

Jurnalis radio TSN Ukraina ini datang ke acara tersebut sebagai undangan khusus panitia, I Gede Putu dan Made Suningsih.

"Dia sebenarnya hanya liburan ke Jakarta. Lalu diundang khusus oleh Pak Putu Gede untuk acara ini," ujar Made Suningsih yang menjadi tour guide Tetiana selama di Jakarta.

Tetiana yang datang menggunakan kebaya cokelat muda itu mengaku sudah memotret banyak hal dari acara budaya tersebut. Ia berjanji akan segera memasangnya di akun media social miliknya.

"Saya sudah punya banyak fotonya, akan saya pajang di Facebook dan akan saya ceritakan pengalaman saya pada teman-teman saya di Ukraina," paparnya.

Apakah acara ini akan ditulis di media TSN Ukraina? "Mungkin akan saya tulis dan menceritakannya (di radio TSN) saat kembali dari liburan saya nanti," jawabnya.

Acara pawai ogoh-ogoh di kawasan Monas rangka peringatan hari Nyepi tahun Saka 1935 dan dilepas oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama.

Dalam acara ini sedikitnya ada 16 ogoh-ogoh yang diarak bersama ondel-ondel ukuran raksasa, barongsai juga reog ponorogo.
(mok/mok)









Sponsored Link




00.36 | 0 komentar | Read More

Saksi Sebut WH bersama Raffi untuk Racikan MDMA


TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pra peradilan Raffi memasuki babak baru, yakni hadirnya saksi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dari barang bukti yang diambil dari transkrip handphone milik Raffi diketahui ada hal yang menarik hingga Badan Narkotika Nasional (BNN) menjerat presenter Dahsyat ini.


Partahi Sihombing, kuasa hukum BNN, menjelaskan kalau transkrip handphone Raffi menarik untuk dijadikan bukti. Dari transkrip itu tampak bahwa Raffi memerintahkan seseorang untuk meracik narkoba.


"Artinya bukti-bukti kita tidak hanya terbatas pada masalah 14 butir pil yang mengandung methilon dan dua linting ganja, tapi juga ada transkrip dari handphone," jelas Partahi Sihombing di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin 11 Maret 2013.


Keterangan saksi yang menyebut Raffi minta disediakan racikan narkoba (MDMA) dalam isi pesan di handphonenya juga semakin memperkuat bukti-bukti yang dimiliki BNN. (Baca: Saksi: Racikkan untuk 5 Orang, dari Ponsel Raffi)


"Kita mendengar sendiri dari keterangan saksi, di situ disebutkan Raffi yang memerintahkan untuk menyediakan apa yang kita kenal sebagai MDMC atau  catinone," jelas Partahi. (Baca: Saksi: Raffi Tidak Sebut Ganja)


Selain itu, menuru Partahi, dalam handphone itu disebutkan Raffi sedang di perjalanan pulang bersama WH. WH adalah perempuan teman dekat Raffi yang ikut ditangkap saat penggerebekan di kediaman Raffi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 


NANDA HADIYANTI


Berita Lain:


Psy Jadi Model Iklan Kosmetik


Demi Moore Minta Ashton Bayar Jasa Pengacara


Saksi: Raffi Tidak Sebutkan Soal Ganja


Jennifer Love Hewitt Asuransikan Dada Rp 48,4 M


00.35 | 0 komentar | Read More

Nyali Martinez Sempat Ciut Sebelum ke Bayern


MUENCHEN, KOMPAS.com - Gelandang Bayern Muenchen, Javi Martinez (24 tahun), mengaku sempat takut bermain di luar Spanyol. Namun, ia menerima sambutan positif di Bayern dan semua ketakutan itu pun hilang.

Pemain Tim Nasional Spanyol itu didatangkan Bayern dari Athletic Bilbao pada Agustus 2012 dengan nilai transfer tertinggi Bundesliga, yaitu 35 juta poundsterling atau sekitar Rp 505 miliar.

"Aku beradaptasi dengan baik, karena orang-orang sangat menerima. Aku pernah merasa takut datang ke kota baru, bahasa baru, tetapi aku merasa baik di sini. Rekan-rekan setim membantuku menyatu dengan baik, seolah-olah aku sudah berada lama dengan mereka," kata Martinez.

Mengenai pujian pelatih timnas Spanyol, Vicente Del Bosque, yaitu bahwa Martinez memiliki karakter pemimpin di lapangan, Martinez mengatakan, "Mengetahui pelatih Spanyol mengatakan itu membuat Anda merasa senang. Aku selalu ingin mengangkat (motivasi) rekan-rekan dan memberikan mereka semangat."

"Aku berharap bisa sebagus Patrick Vieira. Karena bagiku, dia selalu menjadi seorang idola," pungkas Martinez.


00.25 | 0 komentar | Read More

Belum Terapkan Pelayanan Satu Pintu, Izin Usaha di Papua Masih Sulit

Jakarta - Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan metode perbaikan pelayanan birokrasi untuk investor yang mulai diterapkan sejak 2006. Sayangnya sejak 7 tahun berselang, masih ada daerah yang belum memiliki sistem PTSP seperti Provinsi Papua.

Direktur Pengembangan Ekonomi Daerah Ditjen Bangda Kemendagri Widodo Sigit menuturkan Provinsi Papua adalah contoh wilayah yang belum diterapkannya PTSP.

"Papua itu belum ada sama sekali, jadi masih dengan konsep yang lama," ujar Sigit dalam konferensi pers Pra EXPO SATU PINTU di Restoran Sate Khas Senayan, Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2013)

Ia mengatakan, untuk memulai usaha di Papua saat ini masih sangat sulit. Para investor harus melewati berbagai perizinan dari satu dinas ke dinas yang lain.

"Kalau di Papua itu tadi seperti di dinas-dinas yang ada, perdagangan, pertanian, jadi masih kesana kemari perizinannya," paparnya.

Sigit menuturkan ada beberapa hambatan wilayah tidak memiliki PTSP, pertama adalah cara pikir daerah yang belum ingin berubah. Kedua adalah terkait pendapatan daerah.

"Jadi itu kan ada pungutan-pungutan yang sebenarnya nggak jelas dan dimasukan ke anggaran daerah, takutnya mereka kurang," terangnya.

Ia mengungkapkan hingga kini sudah ada 87% atau 486 daerah (kabupaten/kota) yang memiliki PTSP dari 530 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Ia menargetkan tahun 2013 semua kabupaten/kota telah memiliki PTSP.

"Jadi harusnya di kabupaten Puncak Jaya Papua itu harus bikin," katanya.

Menurutnya tidak ada sanksi yang terlalu serius bagi daerah yang belum memiliki PTSP. Sampai saat ini pihaknya hanya bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

"Sanksinya kita cuma pembinaan dari inspektorat dan tidak ada punishment," pungkasnya.

(hen/hen)

00.00 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger