Kudus - Indonesia diyakini bisa menghemat devisa sekitar USD 5 miliar ketika aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% untuk perangkat 4G bisa dieksekusi mulai 1 Januari 2017.
Menkominfo Rudiantara memaparkan, industri teknologi informasi komunikasi dari sisi ponsel saja dalam setahun terakhir sudah menghabiskan USD 3 miliar. Sementara dari sistem teknologinya, menghabiskan USD 4 miliar.
"Sistem capital expenditure itu USD 4 miliar, setengahnya impor. Jadi kalau ditotal dengan ponsel bisa USD 5 miliar. Dengan TKDN, kita akan saving devisa, sekaligus mendorong kemampuan dalam negeri," kata menteri saat mengunjungi pabrik Polytron di Kudus, Senin (23/2/2015).
Untuk memastikan kesiapan industri dalam negeri saat mengadopsi aturan ini, Rudiantara pun mendatangi langsung sejumlah pabrik ponsel 4G dalam negeri. Setelah pekan lalu mengunjungi pabrik ponsel 4G milik PT Satu Persada di Batam, menteri kini melihat langsung proses produksi ponsel 4G milik PT Hartono Istana Teknologi dengan brand Polytron di Kudus.
Dalam kunjungan di pabrik Kudus, Polytron mengklaim telah berhasil memenuhi tingkat kandungan lokal untuk ponsel 4G buatannya dengan nilai TKDN sekitar 35%.
"Kalau Polytron sanggup penuhi lebih tinggi lagi akan kita naikkan. Kalau teman-teman sanggup, kenapa tidak. Namun demikian, kita juga harus perhatikan kemampuannya," kata menteri.
(rou/ash)