Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 5 sen menjadi US$ 82,7 per barel. Sementara harga kontrak minyak Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 48 sen menjadi US$ 85,68 per barel, pada pertengahan perdagangan di London.
Dalam beberapa pekan ini, harga minyak tertekan karena lemahnya permintaan dunia, akibat ekonomi global yang belum pulih. Selain itu, pasokan minyak cukup banyak di pasar, dan Arab Saudi memangkas harga minyaknya, untuk memperluas pangsa pasar.
"Perkiraan negara OPEC akan mengangkat harga tampaknya tidak akan terjadi. Karena Arab Saudi memberi sinyal ke pasar, pihaknya nyaman dengan harga minyak rendah untuk waktu yang panjang," demikian bunyi riset Barclays, seperti dilansir dari AFP, Senin (20/10/2014).
Arab Saudi menilai, tingginya harga minyak bisa membuat pemulihan ekonomi berjalan lambat.
Pekan lalu, International Energy Agency (IEA) memangkas prediksi pertumbuhan permintaan minyak. Di tahun ini, permintaan minyak hanya akan naik 700 ribu barel per hari, menjadi 92,4 juta barel per hari. Lebih rendah 200 ribu barel per hari dibandingkan prediksi sebelumnya.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!