Lewati untuk mencari.
Wisuda, Dian Sastro Laris Diajak Foto
Written By Unknown on 14 Oktober 2014 | 00.35
Lewati untuk mencari.
Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar
Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.
"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.
"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.
"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Okky Herman Dilaga |
Editor | : Okky Herman Dilaga |
Dahlan Dapat Tantangan dari Petinggi OJK
Dewan Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Zaelani menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.
Ia berharap, prestasi Jiwasraya tidak berhenti sampai di situ. Ia menantang jajaran direksi Jiwasraya untuk menguasai pasar premi di Indonesia. Bilak tidak berhasil dalam tiga tahun, maka direktur utama Jiwasraya berani untuk mengundurkan diri.
"Saya kasih tantangan Pak Dahlan (Menteri BUMN), kalau 3 tahun kita kasih target, kalau gagal direksinya diganti, meskipun waktu periodenya sudah habis, tetapi memang harus diberikan target," kata Firdaus di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Ia mengatakan, saat ini 60% pasar premi di Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan joint venture yang merupakan badan usaha Indonesia. "Banyak yang menyayangkan hal itu, meskipun perusahan joint venture masih merupakan badan usaha Indonesia," sambungnya.
Ia optimistis manajemen dapat mencapai target tersebut dengan modal berupa kantor perwakilan dan kantor cabang yang ada hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Menurutnya dengan modal tersebut, Jiwasraya dapat mengkombinasikannya dengan menciptakan produk yang lebih mengena ke masyarakat.
"Oleh itu peran Jiwasraya diharapkan dapat menguasai kembali seperti pada tahun 1990-an, Jiwasraya memiliki potensi itu, karena memiliki cabang yang banyak, dan SDM yang cukup. Harus juga bisa menghasilkan produk inovatif yang mengkombinasikan dengan kearifan lokal. Jadi mengena ke masyarakat," tutupnya.
(hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Serunya Game "Bersihkan Wakil Rakyat"
Written By Unknown on 07 Oktober 2014 | 00.55
Fotografer - Agung Pambudhy
Senin, 06/10/2014 18:42 WIB
Warga memainkan game 'Bersihkan Wakil Rakyat' di Jakarta, Senin (6/10/2014). Game ini bertujuan untuk mengkritik anggota DPR via smartphone.
10
Mengapa KMP Beri Jatah Kursi Pimpinan Parlemen ke Partai Demokrat?
Selasa, 07/10/2014 00:14 WIB
Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta - PPP mengaku sudah 'berdarah-darah' di dalam Koalisi Merah Putih (KMP) sehingga merasa pantas mendapat jatah kursi pimpinan MPR, namun harapan itu pupus. Di sisi lain, ada Partai Demokrat yang mengaku sebagai penyeimbang tetapi mendapat posisi strategis. Apa alasannya?
"Demokrat itu posisi keempat lho, besar lho," kata Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edhy di Gedung DPR, Senayan, Senin (6/10/2014).
Tjatur mengungkapkan bahwa PD juga berkontribusi saat kampanye. Posisi partai berlambang mercy ini juga dianggap cukup diperhitungkan.
"Oh iya berkontribusi. Pak Marzuki Alie sama saya terus, kampanye kemana-mana," ujarnya.
Sebelumnya, PPP mempertanyakan mengapa partai tak diberi jatah kursi pimpinan MPR oleh KMP. Padahal, PPP merasa sudah berjuang bersama KMP selama ini.
"Rapat fraksi tadi menegaskan bahwa layak PPP dapat kursi MPR. Masa dari 9 posisi, PPP sudah berdarah-darah tidak dapat kursi. Sakitnya kaya kemarin disembelih!" Kata Waketum PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR, Senayan, Senin (6/10/2014).
(imk/bpn)
Soundtrack Frozen Jadi Lagu Favorit 2014
Lewati untuk mencari.
- Pengguna Baru? Daftar
- Sign In
- Bantuan
- Mail
- Yahoo
- Awal
- Ramadan
- Jentik Ungu
- Nasional
- Politik
- Kriminal
- Hukum
- Nusantara
- Kotakita
- Internasional
- Bisnis
- Kiat Keuangan
- Teknologi
- Yang Canggih
- Technostorm
- Tekno60
- Blog
- Jagat Pintar
- Newsroom Blog
- Travel
- Dalam negeri
- Luar negeri
- Berita wisata
- Kiat
- Galeri
- Selalu Lebih Seru
- Gaya Hidup
- Rumah
- Sahabat Bumi
- Otomotif
- Video
- Foto
- Arsip
- Terpopuler
- Bilik Suara
Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar
Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.
"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.
"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.
"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Okky Herman Dilaga |
Editor | : Okky Herman Dilaga |
Nasib Disneyland Paris, Rugi Rp 1,5 Triliun Karena Pengunjung Sepi
Saham perusahaan ini jatuh 12% dalam perdagangan di bursa saham Paris.
Rencana penyelamatan ini termasuk dana 420 juta euro (US$ 526 juta) dari perusahaan induknya, yaitu Walt Disney Co yang berbasis di Amerika Serikat (AS), serta konversi utang 600 juta euro ke perusahaan induk menjadi saham.
Presiden Euro Disney, Tom Wolber mengatakan, pihaknya menyalahkan sulitnya ekonomi Eropa menjadi penyebab krisis yang dialami saat ini.
"Disneyland Paris merupakan tujuan nomor satu turis di Eropa. Namun dengan kondisi ekonomi yang menantang di Eropa, utang kami naik signifikan," kata Wolber seperti dilansir dari AFP, Senin (6/10/2014).
Penyelamatan ini penting untuk penyehatan keuangan, sehingga Disneyland Paris bisa membuat investasi baru. Wahana ini dibuka sejak 1992, dan jumlah pengunjungnya terus bertambah, dengan total 275 juta orang hingga saat ini.
Selama Januari-Juni 2014, jumlah pengunjung 400 ribu, turun 6% dari periode yang sama tahun lalu. Kerugian Disneyland Paris di periode itu mencapai 103,6 juta euro (sekitar Rp 1,5 triliun), atau naik 16% dari periode yang sama tahun lalu.
(dnl/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Kuliah IT Gratis Onno Tak Cuma di Internet
Written By Unknown on 30 September 2014 | 00.55
Jawabnya tentu bisa. Onno sendiri baru saja membuka kesempatan kepada siapa saja yang menginginkan kelas offline dengan bertatap muka langsung dengan para pengajar yang ada di situsnya.
"Masyarakat melalui pihak sekolah, LSM, perusahaan, dan sebagainya boleh saja mengajukan permohonan kelas offline yang lokasinya ditentukan oleh peserta," kata Onno di Jakarta, Senin (29/9/2014).
Meski demikian, ada syarat yang diajukan Onno. Peserta kelas offline ini terbatas tidak lebih dari 40 peserta, dan seluruh peserta membawa perlengkapan komputer atau laptop yang telah terinstal sistem operasi Linux.
Kelas offline pun hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu. Pendaftarannya bisa diajukan ke humas@onnocenter.org atau onnocenter@gmail.com. Anda berminat? Langsung saja mendaftar. Siapa tahu bisa bikin OS Android sendiri.
(rou/ash)
Daerah Otonomi Baru Tak Jadi Disahkan DPR, 'Fraksi Balkon' Mengumpat
Selasa, 30/09/2014 00:29 WIB
Danu Damarjati - detikNews
Jakarta - Sidang Paripurna DPR malam hari ini tak jadi mengesahkan RUU tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). Sontak, para pendukung pengesahan RUU yang datang dari berbagai daerah mengumpat.
"Dengan permohonan maaf, bahwa seluruh daerah-daerah yang memperoleh pembahasan akan mendapatklan memorandum terlampir nama-nama daerah. Itu yang akan jadi 'timbang terima' kepada pemerintah berikutnya. Akan ditandatangai Pemerintahan Dalam Negeri. Untuk hari ini kami belum bisa (mengesahkan RUU)," kata Ketua Komisi II Agung Gunandjar Sudarsa pada sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014), satu jam menjelang pergantian hari.
Agun mengutarakan keputusan itu dengan tempo pelan dan agak lirih. Dengan keputusan itu, maka sebanyak 21 daerah dari 65 daerah yang akan dimekarkan tak jadi disahkan RUU-nya hari ini. 21 daerah yang dianggap layak oleh pemerintah dimekarkan sebagai daerah baru itu akan diproses oleh pemerintahan berikutnya.
Agun menuturkan, 21 daerah itu tidak ada yang mau mengalah satu sama lain. Agun mencontohkan, di Jawa Barat saja menuntut tiga daerah dimekarkan padahal dua daerah sudah direncanakan sebagai jatahnya.
"Pada titik 21, tidak ada yang mau mengalah. Saya juga malu kalau harus ngotot Jabar minta tiga saat sudah dapat dua. 65 pemekaran tidak bisa sekaligus karena akan membebani anggaran. Saya berharap ke depan akan sangat mudah. Karena UU Pemda yang akan datang itu mempersingkat proses," tutur Agun yang merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan wilayah Jawa Barat.
Keputusan ini merupakan hasil lobi Komisi II DPR sebelum pembacaan keputusan dimulai. Pimpinan sidang paripurna yakni Wakil Ketua DPR Sohibul Iman menyatakan keputusan ini merupakan yang terbaik.
Namun demikian, massa pendukung pengesahan RUU Pembentukan DOB tidak terima. Mereka berjumlah sekitar 100 orang duduk di balkon ruang sidang paripurna. 'Fraksi Balkon' ini lantas mengumpat diantaranya dengan kata-kata vulgar.
"Omong kosong! Manusia-manusia apalah kau ini!" teriak mereka dengan kecewa.
Sebanyak 10 personel Sabhara Polisi nampak berjaga-jaga. Belasan personel Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR juga nampak siaga mengantisipasi situasi yang berpotensi rusuh. Namun akhirnya massa pendukung pemekaran daerahnya masing-masing ini berlalu meninggalkan balkon dan sempat berkerumun sejenak di teras Nusantara II Gedung DPR, sambil mengumpat meneriakkan kekecewaan.
(dnu/kha)