Selasa, 30/09/2014 00:29 WIB
Jakarta - Sidang Paripurna DPR malam hari ini tak jadi mengesahkan RUU tentang Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). Sontak, para pendukung pengesahan RUU yang datang dari berbagai daerah mengumpat.
"Dengan permohonan maaf, bahwa seluruh daerah-daerah yang memperoleh pembahasan akan mendapatklan memorandum terlampir nama-nama daerah. Itu yang akan jadi 'timbang terima' kepada pemerintah berikutnya. Akan ditandatangai Pemerintahan Dalam Negeri. Untuk hari ini kami belum bisa (mengesahkan RUU)," kata Ketua Komisi II Agung Gunandjar Sudarsa pada sidang paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/9/2014), satu jam menjelang pergantian hari.
Agun mengutarakan keputusan itu dengan tempo pelan dan agak lirih. Dengan keputusan itu, maka sebanyak 21 daerah dari 65 daerah yang akan dimekarkan tak jadi disahkan RUU-nya hari ini. 21 daerah yang dianggap layak oleh pemerintah dimekarkan sebagai daerah baru itu akan diproses oleh pemerintahan berikutnya.
Agun menuturkan, 21 daerah itu tidak ada yang mau mengalah satu sama lain. Agun mencontohkan, di Jawa Barat saja menuntut tiga daerah dimekarkan padahal dua daerah sudah direncanakan sebagai jatahnya.
"Pada titik 21, tidak ada yang mau mengalah. Saya juga malu kalau harus ngotot Jabar minta tiga saat sudah dapat dua. 65 pemekaran tidak bisa sekaligus karena akan membebani anggaran. Saya berharap ke depan akan sangat mudah. Karena UU Pemda yang akan datang itu mempersingkat proses," tutur Agun yang merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan wilayah Jawa Barat.
Keputusan ini merupakan hasil lobi Komisi II DPR sebelum pembacaan keputusan dimulai. Pimpinan sidang paripurna yakni Wakil Ketua DPR Sohibul Iman menyatakan keputusan ini merupakan yang terbaik.
Namun demikian, massa pendukung pengesahan RUU Pembentukan DOB tidak terima. Mereka berjumlah sekitar 100 orang duduk di balkon ruang sidang paripurna. 'Fraksi Balkon' ini lantas mengumpat diantaranya dengan kata-kata vulgar.
"Omong kosong! Manusia-manusia apalah kau ini!" teriak mereka dengan kecewa.
Sebanyak 10 personel Sabhara Polisi nampak berjaga-jaga. Belasan personel Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR juga nampak siaga mengantisipasi situasi yang berpotensi rusuh. Namun akhirnya massa pendukung pemekaran daerahnya masing-masing ini berlalu meninggalkan balkon dan sempat berkerumun sejenak di teras Nusantara II Gedung DPR, sambil mengumpat meneriakkan kekecewaan.
(dnu/kha)
Anda sedang membaca artikel tentang
Daerah Otonomi Baru Tak Jadi Disahkan DPR, 'Fraksi Balkon' Mengumpat
Dengan url
http://mateofgod.blogspot.com/2014/09/daerah-otonomi-baru-tak-jadi-disahkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Daerah Otonomi Baru Tak Jadi Disahkan DPR, 'Fraksi Balkon' Mengumpat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Daerah Otonomi Baru Tak Jadi Disahkan DPR, 'Fraksi Balkon' Mengumpat
sebagai sumbernya