London -Seorang pengusaha kaya yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluh. Pesawat jet mewah pribadinya tidak bisa terbang karena sanksi Amerika Serikat (AS).
Jet mewah Gulfstream buatan AS itu adalah milik Gennady Timchenko. Miliuner ini ditaksir memiliki kekayaan US$ 14,4 miliar atau sekitar Rp 144 triliun. Timchenko merupakan pemilik perusahaan gas dan infrastruktur di Rusia.
Timchenko merupakan satu dari lusinan orang Rusia yang terkena sanksi dari AS akibat konflik yang terjadi di Crimea, Ukraina beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir BBC dari media Rusia Itar-Tass, Senin (4/8/2014), Timchenko mengatakan dirinya tak lagi bisa menggunakan jet pribadinya. Pilot yang biasa dipakai tidak boleh untuk menggunakan peralatan navigasi di pesawat itu.
Timchenko menambahkan, dia biasa terbang dengan jet pribadinya keliling dunia untuk berbisnis, dan tinggal di sejumlah propertinya di luar negeri selama 25 tahun terakhir ini. Namun sekarang, dia terkena larangan untuk berpergian ke luar negeri.
Pria kaya ini merupakan pendiri Gunvor, sebuah perusahaan perdagangan komoditas global. Namun Timchenko telah menjual 43% sahamnya sebelum sanksi AS berlaku pada Maret 2014.
Kemudian, Timchenko juga memiliki 23,5% saham di Novatek, produsen gas terbesar kedua Rusia. Dia juga menjadi pemegang saham mayoritas di dua perusahaan infrastruktur, yaitu Volga Group dan Stroytransgaz Group.
Sanksi keuangan yang diberikan AS dan Uni Eropa ke Rusia juga mempengaruhi bisnis Timvhenko. Dia tidak lagi bisa menggunakan kartu kredit Visa dan Mastercard miliknya.
"Saya meninggalkan kartu asuransi kesehatan dari Swiss, dan SIM internasional, serta kartu identitas Finlandia," kata Timchenko.
Memang AS dan Uni Eropa memasukan lusinan individu dan perusahaan di Rusia ke dalam daftar hitam. Jadi individu atau perusahaan ini diputus hubungan bisnis dan sosialnya dari AS dan Uni Eropa.
(dnl/hds)Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!