Jakarta - Gelombang aksi dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk KPK terus membesar. Tak terkecuali dari Muhammadiyah, yang total memberi dukungan untuk lembaga antikorupsi itu.
Aksi dukungan Muhammadiyah untuk KPK digelar di beberapa daerah Senin (26/1). Elemen Muhammadiyah di Jawa Timur, Yogyakarta dan DKI Jakarta menggelar aksi dukungan untuk KPK.
Puluhan pelajar dari berbagai sekolah Muhammadiyah di Jakarta bersama dengan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan dukungan.
"Sebagai bagian dari bangsa ini, kami selaku pelajar Muhammadiyah merasa prihatin dengan kasus perseteruan yang melibatkan dua institusi penegak hukum di Indonesia. Untuk itu kami hadir ingin memberikan dukungan moral kepda KPK," ujar Koordinator lapangan Riko Basrikoto pelajar Muhammadiyah dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (26/1/2015).
Dalam aksi yang diawali dengan long march sampai ke gedung KPK tersebut hadir, ketua umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Muhammad Khoirul Huda. IPM mendukung agar KPK terus fokus bekerja memberantas korupsi tanpa harus terpengaruh intervensi dari pihak manapun. Selain itu, IPM mendesak presiden Jokowi untuk bersikap tegas menyikapi polemik yang terjadi pada dua institusi ujung tombak pemberantasan korupsi tersebut.
“Korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat keji. Karena korupsi, anggaran yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastuktur pendidikan, membiayai pelajar dan gaji guru menjadi tidak optimal, begitu pula dengan sektor lainnya. Sehingga IPM mendukung untuk penegakkan hukum yang tegas bagi koruptor, maka institusi hukum di Indonesia harus kuat, kami mengecam pelemahan terhadap KPK,” ujar Khoirul.
Puluhan pelajar tersebut membawa spanduk, bendera dan tulisan untuk mengajak masyarakat agar peduli dan ikut memberikan dukungan moral kepada KPK. Di akhir aksinya, sebagai wujud kepedulian dan dukungn pelajar untuk KPK, IPM menyerahkan bunga mawar kuning kepada perwakilan KPK.Next
(trq/rvk)Setelah eksekusi 6 terpidana mati narkoba, dua negara menarik duta besarnya. Bagaimana perkembangan terkini? Simak di sini.