Selasa, 09/04/2013 00:11 WIB
Manokwari - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menambah guru-guru di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Penambahan guru ini akan dilakukan melalui program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).
"Program ini sudah berjalan dan rencananya akan kita tambah lagi pengajarnya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh usai bertemu dengan 46 guru-guru di daerah terpencil di Manokwari, Papua Barat, Senin (8/4/2013).
M Nuh mengatakan, pada tahun ini rencananya ada 3.000 orang guru yang disebar di daerah-daerah terpencil. Jumlah ini akan ditambah lagi sebanyak 1.000 hingga 1.500 orang. "Kita akan tambah jumlahnya, melaui APBNP," katanya.
M Nuh mengatakan, para sarjana yang telah selesai mengikuti program SM3T ini nantinya dapat terus menjadi guru atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Yang pasti mereka tidak mengganggur," katanya.
M Nuh mengatakan, para guru ini akan disebar di berbagai wilayah seperti di NTT, Aceh, Maluku Utara dan juga di Papua dan juga di kawasan Kalimantan.
M Nuh meminta para peserta program SM3T ini bisa memberikan informasi mengenai kondisi tempat mereka mengajar seperti kondisi bangunan, kondisi murid dan juga kendala-kendala pengajaran selama di daerah terpencil. "Saya juga minta koordinat sekolah dilaporkan juga, sehingga kita benar-benar bisa tahu kondisi yang ada di lapangan," katanya.
M Nuh bertemu dengan puluhan peserta SM3T di SMA Negeri Warmare, Manokwari, Papua Barat. Sekolah ini berjarak sekitar dua jam dari pusat kota Manokwari. Saat tiba M Nuh disambut oleh tarian khas Papua dan diarak menuju ke ruang kelas yang dijadikan ruangan pertemuan.
Saat berjalan ke ruang pertemuan M Nuh dikalungi bunga. Kemudian dua orang siswi yang mengenakan seragam batik sekolah menggandeng M Nuh untuk memasuki ruang kelas yang sudah disediakan sebagai ruang pertemuan. Dalam ruang pertemuan itu sudah menunggu puluhan guru-guru peserta program SM3T yang mengajar di pelosok Manokwari. M Nuh kemudian berbincang-bincang dengan para peserta program SM3T tersebut.
(nal/rvk)