"Saya lihat foto satelit dunia di waktu malam, kalau untuk Indonesia yang terang benderang hanya Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Sedangkan kawasan Timur Indonesia banyak yang gelap," kata Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Salah satu upaya yang dia lakukan untuk membangun fasilitas listrik adalah, memaksimalkan program pembangunan infrastruktur daerah tertinggal (PPIDT). Namun dengan keterbatasan dana yang ada, ia meminta bantuan dari kementerian teknis untuk membantu pembangunan infastruktur dasar tersebut.
"Pembangunan listrik ada di ESDM, dan air ada di PU (Pekerjaan Umum). Kita ingin kembangkan infrastruktur di daerah tertinggal. Perlu ada kebijakan yang trust lagi. Dua aspek (listrik dan air) ini akan menjadi pendorong peningkatan kesehatan dan pendidikan masyarakat. Beberapa yang sudah kita lakukan di daerah perbatasan untuk listrik sudah lakukan misalnya tadinya dari 30% (yang teraliri listrik) menjadi 80%. Kemudian kita fokus ke daerah tertinggal lainnya," tuturnya.
Selain itu ia juga mengungkapkan, beberapa kendala yang menyulitkan pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal. Selain dana, kontur geografis juga ikut menjadi penghambat pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal.
"Kalau mau jujur yang susah (membangun infrastruktur) di Papua termasuk infrastruktur seperti jalan," keluh Helmy.
(wij/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!