Jakarta -Lembaga multilateral Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3% di tahun ini. Lebih rendah dari sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara.
Dalam siaran pers Bank Dunia, Senin (7/4/2014), pertumbuhan ekonomi Filipina diperkirakan melambat menjadi 6,6% tahun ini, namun masih lebih tinggi dari Indonesia. Di Filipina, Bank Dunia memprediksi bakal ada peningkatan belanja rekonstruksi pasca bencana yang terjadi tahun lalu.
Bank Dunia juga memprediksikan, ekonomi Kamboja akan tumbuh 7,2% di tahun ini. Momentum reformasi yang kembali menghangat pasca pemilu di negara tersebut bakal membantu ekonomi stabil untuk tumbuh, meskipun ada risiko ketidakstabilan pasar pekerja.
Kemudian untuk Myanmar, Bank Dunia memperkirakan adanya reformasi struktural di negara ini yang membuat perekonomian tumbuh 7,8% di tahun ini. Namun, kemajuan reformasi struktural dalam bidang perbankan dan sektor lainya masih terbatas.
Untuk Vietnam, Bank Dunia memperkirakan negara ini tumbuh 5,5% di tahun ini.
Dari prediksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalahkan Malaysia yang diprediksi tumbuh hanya 4,9% di tahun ini.
Secara umum, Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur terus mengalami perlambatan 8% dari 2009 ke 2013. Tahun ini, Tiongkok akan mengalami pertumbuhan ekonomi 7,6%, atau di bawah tahun lalu yang mencapai 7,7%.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi di negara Asia Tenggara akan dihadapkan berbagai tantangan, seperti kondisi keuangan global yang lebih menantang dan tingkat utang rumah tangga yang lebih tinggi.
(dnl/hen)Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!