Selasa, 02/04/2013 00:19 WIB
Simalungun, - Massa yang mengeroyok Kapolsek Dolok Pardamean, Komisaris Polisi Anumerta Andar Siahaan, ternyata sempat diberikan tembakan peringatan oleh polisi. Tetapi tembakan ke udara sebanyak dua kali itu tidak digubris, mereka tetap mengepung dan menganiaya hingga Siahaan tewas.
Hal itu terungkap dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Kepolisian Resor (Polres) Simalungun di Desa Buntu Bayu Pane Raja, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Senin (1/4/2013). Ratusan warga menyaksikan proses tersebut.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Dolok Pardamean, Aiptu Armada Simbolon yang ikut bersama Kapolsek Andar Siahaan saat kejadian menyatakan, Brigadir Kepala (Bripka) Lamsar M Samosir yang melepaskan tembakan peringatan itu.
"Tembakan peringatan tidak membuat warga mundur, justru semakin emosi," ujar Armada.
Saat itu Kapolsek Andar tidak memegang senjata. Hanya ada tiga orang yang memiliki senjata api, dirinya Lamsar M Samosir dan Brigadir Leo Sidauruk. Namun karena massa tidak takut dengan tembakan peringatan itu, membuat anggota memutuskan tidak mengunakan senjata api saat dikejar warga.
Saat kejadian, Rabu (27/3/2013) malam, seusai proses penangkapan Kosdim Saragih, tersangka bandar judi togel yang kemudian dilepaskan kembali atas desakan massa, Kapolsek dan ketiga anggotanya sudah berupaya menyelamatkan diri naik mobil.
Tetapi massa menghadang. Jalan diblokir dengan pedati. Warga kemudian melempari dan memecahkan kaca mobil. Korban yang mengemudikan mobil keluar dan berusaha menenangkan massa sambil mengaku dirinya kapolsek. Setelah mendengar identitas itu, emosi warga sempat reda.
"Tapi dari arah kerumunan muncul salah seorang tersangka dan mendorong kapolsek," jelas Simbolon
Melihat massa makin emosi, Simbolon mengajak korban melarikan diri, namun warga tetap mengejar hingga berhasil menangkap korban dan menganiaya hingga tewas. Sementara Simbolon selamat setelah lari ke ladang warga. Dari kejauhan saksi sempat mendengar warga berteriak bakar dan bunuh dan belakangan Andar tewas di tempat.
(rul/ahy)